Friday, November 21, 2008

jacky...jacky....

pada tau nggak? bahwa di departemennya dian (di tower 1) ada 'expat' namanya jacky?
saya sih nggak engeh, kalo aja tadi tuh nggak kebetulan telepon dan nyari indira ato sani, yang jadi seksi sibuk untuk tax session minggu depan.
jadi, ceritanya itu saya nelepon extensionnya sani.
pas teleponnya di angkat, dan ada suara 'halo' diseberang sana, saya langsung nyaut "sani... sani..." *pake nada dan gaya bcl semirip mungkin*
eh, yang disana ngomong, "sani nggak ada, lagi meeting."
saya: "oh gitu. kalo indro?" (indro adalah panggilan sayang kita buat indira)
yang disana: "nggak ada. lagi meeting juga."
sayup-sayup ada backsound 'tanyain, buku dari mbak dian udah diterima belom?' *hehe, tau aja tuh ibu, bahwa saya yang nelepon*
saya: "iya-iya bilangin dian, bukunya udah saya terima dari tadi. terus ini sapa?"
disana: "i jacky. kenapa ya?'
saya: "enggak saya mau tau yang ngurusin tax session minggu depan kan sani sama indro ya?"
disana: "iya, i juga."
saya mulai rada heran, ini orang becanda apa gimana. kok terus2an pake kata "i" untuk kata ganti orang pertamanya. kalo emang becanda, sok akrab amat sih. emang dia tau siapa saya? (ceileh sok seleb banget gak sih eikeh?)
saya: "gini, klien (bos) saya kan ada yang ga dapet tempat. katanya udah full. jadi mo minta materinya aja. materinya ada disitu ato ama sapa ya?"
disana: "oh materinya ada disini."
saya: "kalo gitu boleh dong minta, fotokopi aja, buat dikirim ke klien itu."
disana: "wah kalo itu i nggak tau. i nggak bisa disaid (decide). nanti sama sani aja, sani yang tau. i nggak bisa decide."
lama2 saya jadi penasaran ama ini orang. sebetulnya dia tuh ngeledek saya dengan terus menerus menyebut dirinya dengan "i" ato... jangan2 doi filipino (seperti kebanyakan expat di sini). soalnya makin saya perhatikan, pemakaian dan penempatan katanya rada ngaco. nggak indo banget deh.

setelah telepon ama si jacky bin "i" ditutup, iseng, saya telepon dian.
saya: "woi... jangan banyak ngomong, lo tinggal bilang ya ato enggak"
dian: "hahaha, gw tau arah pembicaraan lo..."
saya: *udah mulai nahan ketawa* "sebetulnya si jacky itu orang kita (indo) ato filipino ato.... penyanyi dangdut? lo inget kan jacky-nya rita sugiarto?"
dian: *ngakak sekenceng-kencengnya* "nggak, nggak ada bener... dia tuh expat tapi bukan seperti yang lo sebut (filipino)... dia titipannya... amitabachan"
saya: "hah? indihe? ngapain disitu? jualan kaen?"
dian: "bukan, dia anak internship. sekolahnya di ostrali. tapi yang jelas dia bukan penyanyi dangdut."
saya: "oh... kasian amat sih, expat, sekolah di luar negeri. di tempat lo cuma jadi associate..."
percakapan berikutnya udah nggak penting dan nggak keinget, karena kami berdua kebanyakan ngakaknya daripada ngomongnya.

info buat yang belom tau: dian ini termasuk dalam sebagian kecil temen saya yang punya bakat ngelawak tinggi. (kalo nggak salah pernah magang di srimulat. hehehe enggak deng, ini mah boong)
yang jelas, selalu asik ngobrol ama dian. cepet nyambung, dan serasa hidup nggak pernah susah.
hidup selalu serba lucu. bersama dian, nggak ada hidup yang garing dan jayus.
so dian... jangan bosan untuk terus mengasah terus bakat melawakmu ya. jangan lupa undang saya kalo bikin sekolah lawak. salam....

No comments: