ngigo

Ngigonya anak-anak kadang lucu.

Seperti mas Elang yang suka 'ngobrol' dalam tidur (mas Elang kerap ngigo malam kalau siangnya kebanyakan main).

Atau Abang Nanda yang tiba-tiba bunyi "klak-klok... klak-klok" (itu loh, yang ngegoyangin lidah sampe mentok ke langit-langit mulut. Efek suara 'klak-klok" tergantung posisi/bentuk lidah).
Pas saya tengok, matanya merem tapi mulutnya terus bunyi.
Itu waktu Abang lagi seneng-senengnya (baru nemuin cara) membunyikan suara itu.
Dimana aja, kapan aja, dia bunyiin suara itu. Sampe-sampe kena marah bapak ama bunda, karena berisik banget.
Biasa deh, Abang kan kalo lagi seneng sesuatu, nggak pandang musim ato siang-malem, bakal dia kerjain/lakuin terus.

Atau kakak Fiko yang tadi malem nyenyak tidur, tiba-tiba bersuara kencang "bom...".
Saya yang tidur di sebelahnya bangun, tengok mukanya, dia masih tidur, tapi mulutnya menyungging senyum.
Nggak lama kemudian, suara itu muncul lagi "bom-bom-bam... bom-bam-bom-bam" tapi kali ini ada nadanya...
Lho, ternyata dia nyanyi dalam tidur (nggak jelas lagu apa tuh).

Tapi nggak ada yang menyakitkan kecuali beberapa malam lalu.
Seperti biasa, sambil merem Fiko merengek sambil bilang "susu...."
Aaaahhh... mana lagi ngantuk-ngantuknya. Tapi kalo nggak dibikinin, si Fiko nggak bakal berenti minta susu, malah akan terus menaikkan volume suaranya.
Jadi daripada digedor Pak RT karena mengganggu warga, dengan malas-malasan, saya bikinkan sebotol susu dan saya sorongkan ke pelukannya.
Karena nggak pake kacamata (iyalah... namanya juga mo tidur, masa nggak dilepas), untuk melihat wajah Fiko, saya mendekatkan wajah saya ke wajah kecilnya.
Tiba-tiba.... bukkkk... satu tonjokan kecil bersarang dengan telak di wajah saya.
Kemudian terdengear teriakan Fiko, "abang jangan deket-deket! abang sanaaaaaa......"