Begitu pula di kantor saya.
Di kantor saya, aturan untuk sepatu pegawe perempuan adalah: sepatu formal, tertutup di bagian depan, dengan hak minimal 3cm.
Tapi..... sepatu apa yang saya pakai sepanjang hari ini?
Sebetulnya ini adalah sepatu "pulang-pergi" saya. Dan semestinya saya menggantinya dengan sepatu 'formal-cantik-berhak-tinggi' saat tiba di kantor (yang diluar jam kantor selalu menghuni kolong meja saya).
Tapi memang dasar saya sudah tergolong sebagai karyawan-yang-udah-kelamaan-kerja-ga-resign2-padahal-udah-waktunya-didaur-ulang, jadi susah diatur ama peraturan kantor.
Weeeiiitts..... tapi jangan salah. Berdasarkan pengalaman kerja lebih dari 15 taun di kantor ini, ternyata sepatu macam inilah yang banyak mendukung pekerjaan saya di kantor.
Ternyata bukan hanya kenek metro mini aja yang bisa maksimal kerja jika pake sepatu teplek (...ketimbang pake sepatu hak tinggi...). Terbukti saya pun demikian. Walo tidak termasuk dalam 'job description', ternyata berlari-lari ngejar bos dari lantai 5 ke lantai 7 melalui tangga darurat hanya untuk menyampaikan sepotong pesan dari partner lain kemudian langsung turun lagi ke lantai 5 lewat tangga darurat (again!) hanya untuk ngambil sebuah tas, lari ke lift, turun ke lantai dasar karena bos saya sudah langsung turun dari lantai 7 (pake lift) dan nunggu di lobby, sambil nggak berenti nge-henpon-in karena idung saya nggak kunjung nongol di lobby adalah bagian dari pekerjaan saya.
Bayangkan saudara-saudara, apa yang terjadi jika saya harus melakukannya dengan sepatu hak tinggi?
Enggak banget lah yauwww!
3 comments:
emang ya mbak..nyaman pake sepatu teplek..tadinya sy rajin pake hak tinggi, tapi pas hamil anak pertama jadi enggak lagi...dan keterusan sampe sekarang, kebayang kalo gabisa ngejar anak2...
bwhaahahahah itu sepatu muncul juga di-blog...apapun kostum-nya sepatu tetap pink :P ...sama kayak mamak ya bun....
ya... namanya juga spatu andalan... *nyengirkuda*
Post a Comment