Buku ini dipinjamkan oleh Dian berbarengan dengan memoar musiknya Chrisye.
Cuma baru tadi malem punya waktu dan kesempatan yang enak buat mbaca. Soalnya, kalo lagi baca buku, saya paling nggak suka kepotong-potong. Harus selesai dan tuntas dalam sekali baca. Kalo sampe kepotong, wah, gregetnya langsung hilang, dan malas untuk melanjutkan. Makanya kalo mo baca buku, bener2 harus pas waktu dan kesempatannya.
Cerita yang ditulis oleh Laila Hasib dan diterbitkan oleh Pustaka Zahra ini mengambil setting saat Perang Teluk. Tokoh utamanya bernama Syahidah, perempuan muda Kuwait yang sangat pemberani dan teguh pada keIslamannya. Subhanallah. Untuk seorang perempuan muda ABG, ia sangat kuat, tegar dan berani. Ayahnya diculik oleh tentara. Karena situasi dan kondisi yang makin sulit tak menentu akibat perang, sebagai anak tertua dalam keluarganya, ia mendampingi ibunya keluar dari negaranya menuju perbatasan. Saat itu ibunya tengah mengandung, sementara 2 adik lelakinya masih kecil-kecil.
Di tengah teriknya gurun, Syahidah menjalin persahabatan dengan perempuan muda lain bernama Mary O'Brien, anak seorang pendeta yang juga sersan dan dokter yang ditugaskan di Saudi Arabia. Ternyata, ayah Mary, pendeta O'Brien adalah mata-mata Amerika. Tugasnya yang sesungguhnya adalah memberikan informasi kepada pemerintah Amerika Serikat. Pada satu peristiwa, tanpa disengaja, ditemukan dokumen yang menyatakan bahwa Mary hanyalah anak adopsi pendeta O'Brien. Sesungguhnya ia diambil sejak bayi dari Lebanon, dan Mary tak pernah tahu sebelumnya. Pantas saja ia sering merasa berbeda dari ayah (adopsi)nya, juga dari ibu (adopsi)nya yang sudah meninggal.
Lantas, apa yang dilakukan Mary yang bernama asli Zahida Abdul Nur?
Dan bersediakah Syahidah menerima pinangan seorang lelaki muda dan menikah di usia muda?
Wah, silahkan baca sendiri untuk mengetahui kisah lengkapnya.
Buat Dian yang udah berbaik hati meminjamkan bukunya, thanks berat ya..... Insya Allah, siang ini akan 'diluncurkan' kembali ke Tower 1....
No comments:
Post a Comment