Hari Jumat kemarin, sepulang kerja, saya, Lies Pupu dan Enci menghadiri talkshow-nya majalah Female Readers yang diadain dalam rangka Hari Kartini dan Hari Kebangkitan Nasional. Kebetulan, mbak Sri yang biasa ngurus kajian kantor dapet 3 undangan gratis dari mbak Eva (ustadzah yang biasa ngisi kajian kantor kita). Karena nggak ada yang bisa dateng, jadi undangan itu diberikan kepada saya dengan pesan: "usahain dateng ya Nov...". Insya Allah, kata saya. Untung dapet ijin dari suami (karena acaranya kan malem -pulang kerja- berarti pulang ke rumahnya juga lebih malem kan?), dan untung juga Lies Pupu mau nemenin. Alhamdulillah.
1 undangan yang tersisa juga nggak mubazir, karena setelah nawarin kesana-kesini -dan nggak ada yang mau - Alhamdulillah akhirnya kepake juga, karena pas hari H-nya Enci mau ikutan. Subhanallah. Syukur deh, jadi Lies dan Enci bisa pulang barengan karena rumah mereka 1 area.
Walopun di undangan tertera bahwa acara dimulai jam 5 sore, tapi kita berangkat sesudah sholat maghrib. Abis gimana dong, bubar kantor kita kan jam 530. Sekalian aja maghrib-annya di kantor.
Yang lucu, waktu mo berangkat, Enci diajakin orang lantai 7 untuk karaoke-an. Enci nggak mau ikut, karena mo pergi ke 'seminar'. Hahaha..... orang lantai 7 heran. Lha Jumat malem, orang lain mengisinya sebagai 'malam bergaul', lha Enci malah pergi 'seminar' -on Fiday night!
Alhamdulillah, kalo punya niat baik (kan ceritanya mo pergi kajian, cieeee...) Allah akan memudahkan jalan. Tau sendiri dong, kalo Jumat malem jalanan macet dimana-mana dan cari taksi juga nggak gampang.
Bener aja, di shelter bawah, orang yang ngantri taksi udah panjang sementara antrian taksinya berbanding terbalik alias kosong. Jadi, kita jalan dulu ngelawan arah, mo 'ngawe' taksi seadanya. Alhamdulillah, di ujung shelter kita dapat taksi (yang kalo saya sendirian, pasti nggak bakal naik!), warna biru tapi bukan si burung biru. Ya Bismillah deh, kan kita bertiga. Lagian, jaraknya juga nggak jauh.
Kira-kira setengah tujuh, kita tiba di Balai Kartini. Registrasi, ambil suvenir dan box makan malam kita. Alhamdulillah, makan gratis hehehehe....
Pas kita dateng, nasyid 'Zero' lagi perform. Sayang posisi kita jauh di belakang panggung (tapi deket dari pintu keluar hehehehe). Jadi gambarnya si 'Zero' kecil banget nih...
Sekitar jam 7, acara talkshownya dibuka. Moderatornya orang dari majalah Gatra. Pembicara pertama dr. Jose Rizal dari Mer-C (menggantikan Ibu Siti Fadhilah Supari, menteri kesehatan kita, yang berhalangan karena sakit), dilanjutkan oleh Dr. Hendri Saparini, direktur pelaksana Econit dan ditutup oleh Chofifah Indar Parawansa, Muslimat NU dan mantan menteri pemberdayaan perempuan (kalo nggak salah, kalo salah, ya maap ...)
Benang merah di antara ke-3 pembicara ini adalah mereka sama-sama muslimah yang 'berani maju menegakkan keyakinan mereka atas kebenaran' dan tentunya mereka adalah wanita-wanita yang pandai.
Diwakili oleh dr. Jose Rizal, pada sesi pertama disampaikan bagaimana perjuangan dr. Siti Fadhilah Supari soal virus flu burung yang dikirim ke WHO (untuk dibuatkan vaksinnya) ternyata di-share kepada pabrik vaksin besar di Amerika (yang CEOnya adalah petinggi pemerintahan USA). Kemudian DNA virus yang sama juga ditemukan ada di Los Alamos, lab militer Amerika. Mungkin sudah banyak yang tau karena hal ini sudah dibeberkan dengan gamblang lewat buku yang beliau tulis. Padahal, saat berniat mengungkapkan hasil temuannya soal ini, beliau tidak mendapat dukungan dari 'bos' dan kolega di kabinet. Subhanallah. Tapi beliau maju terus, untuk mengungkapkan kebenaran dan mencari keadilan. Yang mengerikan, dr. Jose Rizal juga menungkapkan bahwa sesungguhnya Amerika punya lab untuk meriset (membuat?) senjata biologis! Komplit dengan pesawat yang dilengkapi dengan peralatan yang bisa menyebar virus, kuman -ato apapun itu- di udara! Masya Allah....
Temuan ini juga diawali dengan sebuah ketidaksengajaan. Pada tahun 2006, masyarakat awam melihat sebentuk awan aneh diatas Slipi (itu Jakarta man!) dan sebuah daerah lain. Gambar awan itu tertangkap kamera video amatir dan sempat ditayangkan di SCTV. Setelah diriset, ternyata awan tersebut sama dengan awan yang terbentuk karena 'serangan kuman' yang biasa disebarkan oleh pesawat pembawa senjata biologis! Masya Allah.... ini mengerikan....
(Wallahu'alam, kenapa negara kita tiba-tiba terjangkit penyakit mematikan yang dulunya nggak ada, semacam flu burung itu.... padahal, seberapa banyak sih burung-burung liar yang melintasi negara kita?)
Di sesi ke2, dr. Hendri Saparini, dengan cerdas dan bahasa yang mudah dicerna menyampaikan soal perekonomian negara kita. Muslimah yang berkerudung ini banyak mengungkapkan fakta yang selama ini tidak diungkap oleh pemerintah. Ngeri kalo kita tau, betapa kita sudah menjadi 'penjaga gudang' atas sumber daya alam yang ada di perut negeri kita (penjaga gudang tak bisa menentukan sendiri, berapa banyak hasil bumi yang 'boleh' dieksplor bahkan untuk rakyatnya sendiri, tanpa perintah dan persetujuan 'bos'-nya). Betapa kemiskinan sesungguhnya telah menggurita di negeri ini. Betapa kesenjangan dan jargon 'yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin' adalah fakta yang terjadi. Betapa tidak berdayanya pemerintah kita menghadapi tekanan asing (atau jangan2 pemerintah kita memang 'cocok' dan sejalan dengan mereka? Wallahu'alam).
Saya tau, mengelola negeri memang tak mudah. Tapi kalo pemerintah kita cenderung lebih 'tunduk' pada kekuatan asing atas nama 'ekonomi' dan lupa bahwa jabatannya adalah AMANAH yang akan dimintakan pertanggungjawabannya di yaumil hisab kelak. Masya Allah, lindungi hamba-Mu ini ya Allah.... dari ketidakberdayaan dan kesulitan negeri ini....
Di sesi ke3, Chofifah Indar Parawansa hanya bicara sekitar 15 menit. Tapi sudah cukup untuk menunjukkan bahwa beliau memang muslimah yang pandai dan cerdas! Denger-denger katanya mo dicalonkan jadi gubernur Jawa Timur ya Bu? Wah... saya dukung deh.... (hehehe, sok tau ya, padahal saya nggak punya hak pilih di jatim)
Jam 9 kurang, saya sudah dijemput bapak di luar Balai Kartini. Jadi, saya pulang duluan sebelum acara selesai.
Oh ya, undangan saya titip ke Lies Pupu, kali-kali beruntung dapet doorprize
Dan seperti yang sudah-sudah, saya memang bukan orang yang 'hoki' untuk urusan beginian.
Ya gak papalah, setidaknya saya sudah dapet piring kedaung plus kartu diskonnya (berlaku sd November 2008), sebuah majalah Female Readers, tas dan sekotak makan malam gratis!
Alhamdulillah....
Catatan (untuk diri sendiri):
Seperti jadi semacam 'rumus', bahwa ngajak orang untuk menghadiri kajian jauh lebih sulit ketimbang ngajak orang 'dugem'. Coba ajak 10 temanmu untuk menghadiri kajian, you will be lucky if one of them will say 'YES'
Sedih ya? BANGET. Itulah perasaan saya setiap saya ngajak teman-teman untuk menghadiri kajian (baik rutin maupun non-rutin)
Ya Allah, kuatkan hambaMu yang lemah ini supaya tak mudah patah semangat..... Amin ya Robbal Alamin.
No comments:
Post a Comment