Friday, June 26, 2009

bukumania: my sister's keeper


setengah dua pagi tadi akhirnya saya tiba di halaman terakhir “my sister’s keeper”.
buku yang bagus. luar biasa bagus!
... dan saya nggak bisa langsung tidur, karena mata saya bengkak lantaran air mata… ihiks… *jadi malu deh*

buku ini membuat saya bertanya2 pada diri sendiri, untuk “tujuan” apa saya “membuat” anak2 saya: fengkie, sammy, bingkie….
mudah2an tidak seperti sara, yang “membuat anna" untuk tujuan tertentu :(
apakah sara seorang ibu yang tidak adil? saya nggak tau. walo hingga cerita ini berakhir, opini pribadi saya sedikit cenderung ke arah itu.

walo di akhir cerita sara "menunjukkan" rasa cintanya kepada anna dengan cara berkabungnya, saya tetap merasa, anna pantas dicintai dan disayangi lebih dari apa yang diterima semasa hidupnya. terlebih, dengan apa yang sudah anna berikan kepada kate -bahkan sejak anna baru dilahirkan!-
toh, orang yang sudah meninggal tidak bisa merasakan atau membutuhkan rasa berkabung serta penyesalan orang2 yang ditinggalkannya.

entahlah.... saya tidak berada di posisi sara. saya tidak merasakan beban berat yang dipanggul sara, ibu dengan 3 anak, yang salah satunya sekarat…
tapi menurut saya, sangat tidak adil memposisikan salah satu anak kita sebage donor abadi bagi saudara kandungnya.
jika saya sara, saya bahkan tidak berhak mengutak-atik organ dan kehidupan anna, apalagi ini bukan untuk kepentingan anna, melainkan saudaranya (yang sekarat).

yup, kehidupan anna. she (should) has her own life!
anna dan jesse layak untuk punya kehidupan normal, bahkan walaopun kate sekarat!
(ya ampyun, segitu pake tanda seru ya saya, hehehehe...)

saya (tetep) nggak tau apa yang sara pikirkan.
semua orang toh akan "pergi". sekarang, nanti, besok.... hanya Sang Pemilik Kehidupan yang tau...
manusia memang wajib berusaha. tapi tak adakah hukum, norma, moral atau perasaan yang bisa menjadi rambunya? :(

saya nggak tau, tapi menurut saya, sara berusaha terlalu "keras" untuk membuat kate tetap hidup, sampai tak sadar, ia menyeret kehidupan anak2nya yang lain: anna dan jesse.

padahal hidup sara bukan hanya kate. sara punya anna dan jesse. anna dan jesse berhak mendapat hak mereka sebagai anak yang memiliki kehidupan (dan organ tubuh!) nya sendiri...
yup, saya merasa sara tidak berlaku adil bagi anna dan jesse :(

saya nggak tau, apa yang ada di lubuk hati sara yang paling dalam, yang menjadikannya bertindak seeperti itu. harapan, atau malah rasa putus asa?
entahlah....
ending buku ini bagus. nggak cengeng.
dengan kepergiannya, dan atas apa yang sudah terjadi, anna bahkan memberikan "kebaikan" buat semuanya: sara, brian, kate, jesse, campbell, julia...
seperti kata kate: "sesuatu yang bagus, ada bayarannya..."
tragis atau memangkah begitu?

dari buku ini, ada 2 pelajaran besar yang saya bisa petik:

(1) bahwa seberat apapun beban orang tua, adalah tidak adil untuk menyeret anaknya ikut memanggul beban itu. tidak, sampai mereka cukup dewasa dan bisa menjadi "teman" berbagi beban...

(2) dan inilah salah satu bukti kehebatan Allah. Ia menciptakan manusia dengan berbagai karakter dan keunikannya masing2. tak ada manusia yang sama persis. sehingga, jika beberapa manusia menghadapi masalah yang serupa atau bahkan sama, maka tiap2 orang tersebut akan menjalaninya (atau melarikan diri) dengan cara yang berbeda…
Subhanallah...

1 comment:

Keke Naima said...

rasanya semua orang bilang buku ini bagus y.. termasuk sy juga begitu.. tokoh sara itu menurut sy seorang tokoh ygg sangat sayang sm anak, tp di sisi lain juga sangat tega thd anak yg lain y.. two thumbs up deh buat penggarangnya..