Wednesday, October 13, 2010

he's always be my lil' boy

-foto dari mbah google-

beneran ya, punya anak yang usianya abege memang bener2 tantangan baru.
di usianya yang menjelang remaja, banyak hal2 baru yang ingin dipelajari, sejalan dengan minat yang makin luas dan teman2 serta lingkungan yang makin bervariasi.
dan sulung saya ini, dengan kreatifitas dan rasa ingin taunya yang besar, membuat se-olah2 ada aja polahnya yang aneh2.

buat sebagian orang, mungkin kelakuan para abege dipandang sebagai bentuk kenakalan (dan menyedihkannya, kalo lagi capek -misalnya baru pulang kantor- dan 'males mikir', kadang saya jadi berpikiran pendek dan menganggap kelakukan para remaja ini nakal).

padahal kalo aja kita -para orang tua- mau sedikit lebih sabar dan berempati, berusaha menyelami dunia mereka, para abege ini bukanlah bermaksud nakal. enggak kok. mereka sebetulnya bukan nakal , melainkan sedang belajar.
dan untuk memenuhi hasrat ingin tahu mereka yang sangat tinggi, seringkali mereka lalai -atau belum cukup bekal- untuk memilih, apa2 yang memang boleh dipelajari, dan apa2 yang seharusnya diabaikan saja-.
sehingga, wajiblah kita -para orang tua- untuk selalu mendampingi mereka.
atau, -jika orang tua lalai mendampingi mereka- bisa2 mereka terperosok ke jurang atau perangkap yang berbahaya.
duuuh... jangan sampe deh hal ini menimpa anak2 remaja kita ya.... (amin ya Robb).

dan saat ini, saya dan bapak sedang menikmati saat2 ini :)
saat kami: saya, bapak, abang (dan adik2nya) sama2 belajar.
belajar untuk terus saling mensupport, belajar untuk terus saling mengingatkan, belajar untuk terus kompak, belajar untuk saling jujur, belajar untuk menghadapi dunia para remaja yang complicated.

seperti pagi ini, kembali saya mengingatkan abang, apapun kesulitan yang dihadapinya, abang harus selalu inget bahwa abang harus selalu jujur dan terbuka kepada saya dan bapak.
jangan sampai berkata nggak jujur hanya karena alasan takut 'dimarahin'.
karena, apapun yang terjadi, kami selalu sayang pada abang.
dan -maafkan jika terkadang kami kurang sabar dan marah- abang tetap harus percaya dan ingat, bahwa semua ini karena kami ingin abang menjadi pribadi yang sholeh, baik dan tangguh.
karena apapun yang terjadi, kami selalu sayang pada abang.

dan bagian yang paling mengharukan bagi saya adalah, saat kami saling berpelukan -ketika abang mengucap "maafin aku ya bun..." dan saya mencium kepala abang- selalu saya tiba2 teringat, bahwa dalam sosoknya yang tinggi dan beranjak besar, he is just a little boy, my lovely boy....
jangan pernah ragu melangkah ya bang, belajarlah tentang hidup sebanyak2nya.
selalu awali dengan basmallah, insya Allah, Allah akan selalu menjaga setiap langkahmu, dan kami akan selalu ada disisimu, apapun yang terjadi.

we luv u, son...

No comments: