Sunday, January 16, 2011

(blajar motret) still life dengan lighting




kebetulan ada barang2 ini di studio -bawaannya oom ferry waktu balik dari jepun brapa saat lalu-, si babe ngusulin apakah saya mau coba2 motret still life.
karena malem, plus di dalam ruangan, pastilah harus pake tambahan lampu.
soal lighting, itu mah bapak yang setting, secara saya once markonce urusan lighting studio. slain jarang banget pake (ya iyalah, di rumah mana ada lampu studio, hehehe), saya juga lebih terbiasa pake available light kalo buat motret makanan.
untuk motret ini, bapak cuma pasangin 1 lampu plus reflektor buat fill in cahaya di obyek yang mau difoto.

emang ya, dari sebuah foto yang dihasilkan, faktor 'man (woman) behind the gun' itu jadi faktor utama.
masalah alat, obyek, lokasi, waktu atau kesempatan, mungkin aja bisa disamain. tapi toh, hasil foto antar person nggak akan bisa sama 100%.

dan setelah bolak-balik review, dan compare sama hasil fotonya mas sonny -asisten bapak yang sekarang-, hasilnya sedikit beda, karena angle-nya mas sonny lebih rendah.
hwehehehe, iya juga ya, kok waktu motret, saya nggak kepikir buat ngambil angle yang sejajar mata. dan efeknya di foto juga bakal beda.

pikir punya pikir, mungkin aja ini karena saya dan mas sonny sering motret obyek foto yang berbeda. saya motret makanan, dan mas sonny motret manusia.
kecenderungan kalo saya motret kuweh, kan biasanya ambil angle yang agak diatas (bukan sejajar mata). maksudnya supaya dimensi kuwehnya keliatan.
sementara, mas sonny lebih sering motret orang (manusia), jadi biasanya ya sejajar mata (dengan obyek yang difoto).

kalo foto2 diatas pake reflektor, foto2 yang dibawah ini minus reflektor. hasilnya ya pasti obyeknya lebih gelap walopun nggak jadi full siluet. tapi sungguh, kalo nggak mikirin bahwa obyeknya kudu diterangin, saya sih lebih suka foto2 dibawah ini. dengan satu lampu tanpa reflektor, kesannya lebih sexeh... *halah, apaan sih, hehehe*



No comments: